Selasa, 09 September 2008

Dari Tepi Kali Malang Bangun Peradaban


Sebelumnya saya tidak pernah tahu apa itu Politik. Sepanjang hidup saya habiskan untuk bekerja dan membangun imperium bisnis. Dulu saya beranggapan bahwa politik adalah sesuatu yang penuh dengan kecurangan dan tidak mengenal belas kasihan. Tapi semuanya berubah, ketika saya mulai menyadari ketika saya sering berkunjung ke daerah pelosok-pelosok Nusantara, di ceruk-ceruknya saya jumpai kenyataan yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. Sekumpulan Manusia yang hidup jauh dari jangkauan kesejahteraan. Disisi lain, idelogi sebuah kelompok seakan menghalalkan penindasan dan penistaan kelompok lainnya. Aku terpana dengan segala carut marut wajah negeriku. Yang lebih mengiris hati, saya ternyata abai dengan kondisi dimana tempat saya tinggal, Kota Bekasi.

Pilkada Kota Bekasi 2008, adalah titik dimana saya mulai bersentuhan dengan ranah politik. Adalah seorang calon Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad, menawarkan sebuah konsep politik kekuasaan yang berlandasan pada falsafah memperjuangkan nasib rakyatnya. Bahwa kebutuhan mendasar bagi masyarakat Kota Bekasi adalah aspek pendidikan dan kesehatan. Mochtar menawarkan Pendidikan dan Kesehatan pendidikan gratis manakala ia terpilih kelak. Saya juga dibuat terpana dengan ide tentang rumusan Bhineka Tunggal Ika yang dengan menjadikan Bekasi sebagai miniaturnya. Keberagaman harus dijaga, perbedaan mesti dirawat untuk menjadi modal dasar membangun negeri, setidaknya dimulai dari Kota Bekasi.Dan bersama-sama kami berjuang untuk memenangkan Pilkada Kota Bekasi, Puji Tuhan Mochtar terpilih menjadi Walikota Bekasi periode 2008-2013.

Semenjak itu, persentuhan saya dengan Mochtar semakin intens.Dari situ saya mulai memahami aspek perjuangan politik memiliki peran yang sangat signifikan untuk merubah sistem keindonesiaan menuju masyarakat yang dicita-citakan. Gayung bersambut, Mochtar seolah membaca perubahan cara pandang saya terhadap politik, dan menawarkan sebuah ruang perjuangan untuk saya geluti, yaitu menjadi calon anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk daerah pemilihan Kota Bekasi dan Kota Depok. Setelah saya renungi dan mempertimbangkan matang-matang untung ruginya. Juga membicarakannya dengan istri dan keluarga besar saya, berdiskusi dengan teman-teman dekat. Akhirnya saya putuskan untuk menerima tawaran Mochtar.

Saya memaknai politik bukan tujuan untuk memenuhi hasrat pribadi saya pribadi. Toh, semua sudah saya miliki. Tapi bagi saya politik adalah alat, yang dapat menggerakkan, menghimpun dan mengarahkan kekuatan rakyat ke arah cita-cita besar bersama. Meskipun saya paham betul, bahwa perjuangan itu memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Namun saya sudah membulatkan tekad untuk bertarung dengan sungguh-sungguh untuk meraih kemenangan, bukan kemenangan saya, tapi kemenangan seluruh rakyar Kota Bekasi dan Depok.

Saya mulai mengumpulkan teman-teman yang memiliki pemikiran yang sama dengan saya. Kami bertemu, berkumpul, merumuskan sebuah strategi gerakan suksesi. Kemudian kami menyepakati Ruko Sun City Bekasi sebagai dapur gerakan, tempat dimana semua ide diramu dan dimasak. Kami mulai dari Kali Malang Untuk Membangun Peradaban. Salam.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Komitmen dan Integritas Bang Sukur Nababan sudah tidak diragukan lagi.

Dengan posisi sudah bebas finansial, kami memastikan beliau akan menjadi salah satu anggota DPR yg tidak bisa disogok. Sesuai dengan misi pemerintahan bersih dan antikorupsi!

Sukses, doa kami menyertaimu!

~ From Supexteam Family